This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Utama raya Situbondo

20-21 Oktober 2021 di Utama Raya Situbondo bersama keluarga.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pantai Duta

20/10/2021 Berempat di Pantai Duta Probolinggo.

Wisuda

Wisuda Sarjana Universitas Mercu Buana Jakarta 2019.

Utama Raya

21/10/2021 Makan pagi hari di utama raya bersama keluarga.

Telaga Sarangan

15/05/2022 Pagi hari jalan-jalan di sekitar telaga sarangan bersama keluarga.

Dipinggir Telaga Sarangan

15/05/2022 Di pagi hari duduk sendiri main HP dipinggir Telaga Saragan.

Hal yang dilakukan Kopdes

Setelah Akta Notaris dan SK AHU terbit apa yang harus dilakukan ??

1. Menyerahkan salinan / copy Akta Notaris dan SK AHU ke Dinas Koperasi utk mendapatkan Nomor Induk Koperasi (NIK).
2. Membuat stempel Koperasi.
3. Membuat NPWP an. Koperasi.
4. Membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) Koperasi.
5. Membuat Rekening An. Koperasi bisa sekalian dengan QRIS
_contoh_ : kalau BRI Bisa sekalian buat BRILINK Karena rekening bank koperasi harus Bank Himbara (Himpunan Bank Negara) spt BRI, BNI, BSI, dll
6. Membuat papan nama koperasi.
7. Membuat Struktur Organisasi Koperasi.
8. Membuat Buku 16 Administrasi Koperasi.
9. Membuat Formulir Permohonan menjadi anggota Koperasi.
10. Buku Tabungan / Simpanan Anggota.
11. Membuat Kartu Anggota Koperasi.
12. Membuat Profil Koperasi.
13. Membuat Media Sosial Koperasi (IG, FB, Tiktok, Youtube, dll).
14. Bedah Anggaran Dasar (akta) seluruh pengurus dan pengawas.
15. Membagikan Tupoksi masing² sesuai Anggaran Dasar Koperasi.
16. Menyusun Rancangan ART berdasarkan Anggaran Dasar.
17. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa telah terbentuk Kopdes/Kel diwilayah msg².
18. Menyebarkan formulir pendaftaran anggota koperasi.
19. Menyusun target utk mencapai rencana kerja, dimulai dengan target jumlah anggota diakhir tahun misalnya 1000 Anggota.
20. Menyusun Bisnis Plan.

Suroan 2025 H RW.04

Yth. Para sesepuh, pinisepuh desa Mojowarno
Yth. Para Tokoh Agama Mojowarno
Yth. Para Tokoh masyarakat Mojowarno
Yth. Para Bapak/Ibu masyarakat Mojowarno khususnya lagi masyarakat RW.4 dan 5

- Puji Syukur
- Sholawat dan Salam

 Bapak/Ibu yang saya hormati

ACARA SURAON
SEBAGAI BUDAYA MASYRAKAT MOJOWARNO 

Bapak/Ibu yang saya hormati
Suroan atau Bersih lingkungan yang bertepatan dengan 1 Muharam merupakan kegiatan selamatan atau upacara adat Jawa. 

Di era mellenia saat ini banyak sekali gangguan, diantaranya pengaruh narkoba dan minuman keras yang melanda diberbagai tingkatan generasi, Kenakalan remaja yang banyak menghilangkan nilai norma-norma agama dan adat istiadat.

Disisi lain Suroan atau bersih lingkungan dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kenikmatan dalam segala bentuk dan juga sebagai tempat untuk melakukan permohonan atau doa agar dijauhkan dari segala macam bencana atau gangguan buruk yang biasa dikenal dengan gangguan dari roh jahat, termasuk juga memohon agar dijauhkan dari gangguan pengaruh narkoba, minuman keras, dan kenakalan remaja.

Bapak/Ibu yang saya hormati
Lingkungan RW. lV Desa Mojowarno merupakan lingkungan masyarakat yang hiterogen, olah karena itu secara fisik acara Suroan atau bersih desa juga dimaknai sebagai sarana untuk melakukan kegiatan kebersihan lingkungan sebagai bagian dari bentuk kebersamaan, kekeluargaan serta gotong royong dalam bermasyarakat tanpa membeda-bedakan status sosial warganya, meninggalkan semua bentuk perbedaan untuk berselaras dalam satu kesatuan.

Dibagian lain, kegiatan Suraon atau bersih desa diadakan tumpeng besar hasil bumi sebagai salah satu tanda syukur atas nikmat, rejeki yang Tuhan berikan kepada umatnya. Acara seperti ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi generasi muda untuk dapat mengapresiasi budaya masyarakat Mojowarno yang pada akhirnya dapat melestarikan budaya, taradisi masyarakat sebagai bagian dari warisan leluhur nenek moyang kita, dan patut kita lestarikan keberadaannya diera global yang semakin banyak mengikis keberadaan budaya dan iladisi masyarakat kita.

Susunan atau Rangkaian Acara Suroan (Malam ini)
1. Kirab hasil bumi
2. Nyekar ke makam Mbah Abisai
3. Kirim Do'a Tahlil yang dipimpin oleh Bapak SUCIPTO
4. Doa oleh:
    - Bapak KH. Drs. ARIFIN HIDAYAT
    - Bapak SAUJI
    - Bapak HENDRO
5. Makan bersama
6. Pembagian hasil bumi.

---oOo---

MEMBUAT KOTAK ALAT TULIS

A. Penjelasan Umum
Dalam kehidupan sehari-hari seorang pelajar tidak terlepas dari alat-alat tulis untuk membantu terlaksananya proses belajarnya. Alat tulis ini pada umumnya berupa buku, bolpoin, penggaris dan karet penghapus.

Pada kenyataannya alat-alat tulis ini sering tercecer atau diletakan sembarang saja, akibatnya setiap kali membutuhkan selalu mencari-cari. Untuk mencegah hal tersebut alangkah baiknya alat-alat tersebut dikumpulkan menjadi satu pada suatu tempat yang telah kita rancang dengan baik yang bisa disebut dengan kotak alat tulis.

Dengan demikian maksud Kotak alat tulis adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk menyimpan beberapa alat tulis dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan alat tulis itu sendiri.

Fungsi Kotak alat tulis ini adalah:
  1. menyimpan alat tulis
  2. memudahkan pencarian alat tulis apabila akan dibutuhkan.
  3. memberi kerapian, kebersihan, dan keindahan ruang belajar.
  4. sebagai hiasan.
B. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan:
- Meteran , - Palu, - Mistar Baja, - Kuas, - Pensil, - Kikir, - Gergaji Kayu, - Siku-siku, - Gergaji,  Tripleks, - Tang, - Obeng, - Ampelas, - Bor Tangan.

Bahan yang dibutuhkan:
- Tripleks 9 mm, - Cat, - Minyak Cat, - Engsel kecil, - Paku Tripleks, - Cat meni, - Lem putih, - Paku baut,  - Dempul

C. Keselamatan Kerja
  1. Letakkan alat pada tempat yang aman dan mudah di jangkau
  2. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
  3. Pusatkan perhatian penuh pada pekerjaan.
  4. Ciptakan suasana tenang pada saat bekerja.
  5. Ikuti langkah kerja yang telah ditentukan.
  6. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
D. Langkah Kerja
Persiapan:
    1. Menyiapkan alat
Proses
    2. Mengukur, memotong, dan meratakan.
    3. Membuat purus / sambungan
    4. Menyetel dan mengonstruksi (menyambung)
    5. Menyambung tutup atas.
Pekerjaan akhir
    6. Menghaluskan
    7. Mengecat

E. Gambar Kerja



F. Petunjuk/Cara Kerja
Persiapan:
1. Menyiapkan alat dan bahan
  • Siapkan semua alat yang akan digunakan dan bahan yang dibutuhkan (tripleks 9 mm)
  • Periksalah semua alat dan pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan baik dan bersih, apabila ada yang kurang tajam maka tajamkanlah terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Apabila ada alat yang rusak sebelum digunakan segera laporkan kepada guru.
Proses:
2. Mengukur dan memotong
Ukurlah/lukislah bahan dari tripleks 9 mm sesuai dengan skema pembagian bahan, kemudian potonglah sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Papan tegak (no.1) sebanyak 2 lembar dengan ukuran: panjang = 22 cm dan lebar = 15 cm
  2. Papan penutup belakang (no.2) sebanyak 1 lembar dengan ukuran:  panjang 24 cm dan lebar = 22 cm.
  3. Papan penyekat (no.3) sebanyak 1 lembar dengan ukuran: panjang = 22 cm dan lebar = 15 cm
  4. Papan penutup depan (no.4) sebanyak 1 lembar ukuran: panjang = 24 cm dan lebar = 6 cm.
  5. Papan penutup atas (no.5) sebanyak 1 lembar ukuran: panjang = 24 cm dan lebar = 7 cm.
  6. Papan alas (tutup bawah) sebanyak 1 lembar ukuran: panjang = 22 cm dan lebar = 13 cm
Setelah terpotong semua ratakan dengan kikir pada bagian yang menonjol (tidak rata) dan sedikit haluskan. Pada saat meratakan perhatikan selalu ukuran potongan papan, jangan sampai potongan papan tersebut kurang dari ukuran yang ditentukan, akibat dari perataan yang tidak terkontrol.

3. Membuat Purus.
Sebelum membuat purus terlebih dahulu rencanakan pasangan masing-masing sambungan kemudian berilah nomor/huruf yang sama setiap pasangan sebagai tanda pasangan, tetapi nomor/huruf pasangan jangan sampai sama antara pasangan yang satu dan yang lain.

Perhatikan gambar!
Gambar tersebut menunjukkan papan (1) disambung dengan papan (2), pada sambungan tersebut di tandai dengan huruf pasangan A, artinya sambungan yang bertanda A pada [papan (1) harus bertemu / berpasangan dengan sambungan yang bertanda A pada papan (2). Oleh karena itu dalam membuat sambungan harus selalu dicoba dengan pasangannya.

Setelah memberi tanda-tanda tersebut selanjutnya ambil papan tegak no.1 dan papan penutup belakang (no.2) untuk dibuat sambungan dengan menggunakan sambungan ekor burung.

Cara membuat sambungan ekor burung:
1. Membuat purus ekor burung
Pada papan no.1 dibuat purus ekor burung dengan ukuran seperti pada gambar dengan bagian yang dihilangkan diberi tanda silang.

2. Membuat lubang purus ekor burung
Papan penutup belakang (no.2) dibuat lubang purus ekor, dengan cara papan no.1 yang sudah jadi dimalkan pada papan penutup belakang (no.2) dengan posisi  tegak lurus dan di lukis pada bagian penampang papan no.2 sesuai dengan bentuk ekor burung pada papan no.1 kemudian beri tanda silang pada bagian yang dihilangkan setelah pas potonglah bagian yang diberi tanda silang untuk dihilangkan (Perhatikan gambar!)
Setelah dipotong cobalah setel dengan dipasangkan, apabila tidak dapat masuk, salah satu bagian dikurangi sedikit atau diperbaiki, sehingga dapat masuk dengan baik dan rapat, tetapi jangan sampai longgar.
Perlu diperhatikan dan diingat pula, bahwa kode pasangan A pada papan no.1 harus bertemu dan cocok dengan kode pasangan A pada papan no.2.

Perhatikan gambar !

3. Menyetel,  dan mengonstruksi (menyambung)
Rangkailah papan-papan yang sudah dipotong dan sedikit dihaluskan sesuai dengan nomor dan tanda pasangan atau gambar kerja dengan menggunakan lem putih atau paku, namun sebelum dipaku mati periksalah kesikuannya dengan menggunakan alat siku-siku.


4. Menyambung tutup atas.
Setelah dirangkai semua ambillah papan no.5 sebagai tutup atas. Sambunglah dengan papan no.3 dengan menggunakan sambungan engsel yang diperkuat dengan paku baut.

Pekerjaan Akhir (Finishing)
Untuk pembuatan suatu benda tidak hanya terbatas pada pekerjaan pemotongan atau sampai perakitan saja, melainkan masih ada tahapan pekerjaan akhir dan pekerjaan ini sangat menentukan pula hasil baik dan tidaknya suatu pekerjaan pembuatan benda jadi. Pekerjaan akhir bisa disebut dengan finishing, yang setidaknya meliputi: penghalusan, pendempulan, dan pewarnaan. Pewarnaan ini dapat berupa pengecatan, politur atau vernis.

5. Penghalusan dan pendempulan.
  • Haluskan semua hasil potongan dengan menggunakan ampelas no.02 dan pada bagian yang menonjol ratakan dengan kikir.
  • Mendempul menutup pori-pori kayu lakukan dengan rata betul.
  • Mengampelas lagi dengan ampelas bekas, dan setelah rata dan bersih, haluskan lagi dengan ampelas no.01 secara perlahan-lahan.

6. Mengecat (Mewarna)
Pengecatan ini dilakukan 2 jenis, yaitu:
  • Pengecatan meni, sebagai cat dasar yang dilakukan sebelum pendempulan atau sebelum pengecatan warna.
  • Pengecatan warna, sebagai akhir pekerjaan, warna cat sesuai dengan selera.

Perhatian !
Untuk menghasilkan pengecatan yang baik, maka perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Ruangan bersih dan bebas debu.
2. Pada suhu atau cuaca panas.
3. Alat atau kuas yang baik, tidak kaku dan tidak mudah rontok.


Cara Pengecatan.
  1. Bersihkan terlebih dahulu benda kerja, hingga bebas dari debu dan kotoran.
  2. Ambillah cat kaleng, aduklah secara rata dan apabila kurang cair berilah minyak cat secukupnya.
  3. Oleskan cat dengan kuas secukupnya pada permukaan dengan gerakan vertikal (tegak) kemudian gerakan horizontal (mendatar) hingga rata, kemudian keringkan dengan akhir (kering angin)
  4. Apabila sudah kering betul gosoklah dengan ampelas bekas untuk membersihkan bintik-bintik akibat kotoran, debu dan sebagainya, hingga bersih betul.
  5. Ulangi lagi mengoleskan cat dengan kuas hingga rata betul.
  6. Apabila sudah selesai mengecat, cucilah kuas dengan bensin atau minyak cat tanah hingga bersih betul.

---oOo---   

Joko Tingkir - Dian Sidik











TOM end JERRY






SENAM




Video lagu India